sitepontianak.com, PONTIANAK – Sejumlah kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Kalimantan Barat yang semula dijadwalkan berlangsung selama tiga hari pada 18–20 Juli 2025 di Pendopo Gubernur Kalbar, mendadak dibatalkan. Lebih dari separuh dari total 23 jenis acara resmi dibatalkan oleh Perwakilan BKKBN Kalbar.
Acara-acara yang dibatalkan termasuk pemecahan rekor MURI permainan tradisional terompah panjang, jalan sehat, senam Zumba, lomba mewarnai, hingga bazar UMKM dan pertunjukan hiburan dari artis nasional dan lokal.
Ironisnya, pembatalan ini terjadi di tengah kabar masuknya dana sponsor senilai Rp500 juta dari pihak ketiga bernama Ismuhu Yahya, sebagaimana disampaikan dalam rapat panitia oleh staf BKKBN.
“Dana tersebut disebut akan mendukung kegiatan Harganas. Pernyataan itu disampaikan saat rapat panitia di Kantor BKKBN Kalbar, dan disaksikan langsung oleh semua peserta rapat,” ungkap Sekretaris Panitia, Indra Risdianto, Minggu (13/7).
Potensi Acara Tidak Terwujud Meski Dana Tersedia
Menurut Indra, dengan dana sebesar itu, seharusnya sebagian besar agenda Harganas tetap dapat dilaksanakan. Rundown acara bahkan telah dirancang sejak Mei 2025 dan mendapat persetujuan dari Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Nuryamin.
Namun pada rapat terakhir, diputuskan bahwa Harganas hanya akan berlangsung satu hari, itupun hanya seremoni penyambutan Menteri BKKBN H. Wihaji. Beberapa kegiatan lain seperti khitanan massal dipindahkan ke Kantor BKKBN Kalbar.
“Padahal berbagai sponsor, baik dari BUMN maupun swasta, sudah menyatakan dukungannya. Tapi akhirnya semuanya dibatalkan tanpa alasan yang jelas,” tambah Indra.
Kekecewaan dari UMKM dan Peserta
Pembatalan mendadak ini berdampak luas, termasuk pada para pelaku UMKM dan peserta yang sudah mendaftar. PIC Acara, Karmini, menyebutkan bahwa peserta sudah mempersiapkan produk untuk bazar, perlengkapan acara sudah dibooking, bahkan promosi sudah dilakukan ke masyarakat.
“Semua sudah siap. Bahkan kuota stand UMKM dari 30 ditambah menjadi 45 karena antusiasme sangat tinggi. Tapi semuanya harus batal,” jelas Karmini.
Selvi, salah satu pelaku UMKM asal Kubu Raya, mengaku kecewa karena telah menyiapkan produk kuliner untuk dipasarkan.
“Rundown acaranya sudah menarik, tapi akhirnya batal semua. Saya harap ini jadi pelajaran untuk BKKBN agar lebih profesional,” tegasnya.
Minim Transparansi dan Respons dari Pihak Terkait
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Nuryamin, belum memberikan keterangan resmi terkait alasan pembatalan meskipun telah dihubungi berkali-kali.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar publik mengenai transparansi anggaran dan profesionalisme dalam penyelenggaraan kegiatan besar berskala nasional.