sitepontianak.com – Pada periode Januari-Februari 2024, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai 67,2 juta dolar Amerika Serikat (AS). Dalam periode ini, ekspor Indonesia ke Peru tercatat sebesar 42,9 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Peru tercatat 24,3 juta dolar AS, sehingga kekinian kita menikmati surplus sebesar 18,6 juta dolar AS.
Pada 2023 total perdagangan kedua negara mencapai 444,3 juta dolar AS dengan nilai ekspor Indonesia ke Peru sebesar 367,4 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Peru sebesar 111,8 juta dolar AS. Sehingga surplus perdagangan dengan Peru pada 2023 mencapai 290,4 juta dolar AS.
Pada 2023, ekspor utama Indonesia ke Peru, di antaranya mobil dan kendaraan bermotor lainnya, biodiesel dan campurannya, alas kaki tekstil, alas kaki kulit, serta kertas dan kertas karton tidak dilapisi. Sedangkan impor utama Indonesia dari Peru, di antaranya biji kakao, anggur segar atau kering, pupuk mineral atau kimia fosfat, seng tidak ditempa, serta terak ampas logam.
Menyimak perolehan di sektor ekonomi ini, Peru tidak pelak menjadi salah satu negara penting untuk memperkuat perdagangan Indonesia di Amerika Selatan.
“Kemitraan dengan Peru sangat penting karena akan membuka jalan yang lebih intensif dengan kawasan Amerika Latin,” jelas Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Oleh karena itu, Indonesia dan Peru berkomitmen segera memulai perundingan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).
Djatmiko Bris Witjaksono menyatakan bahwa hal ini adalah tindak lanjut dari peluncuran IP-CEPA yang telah dilakukan antara Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Juan Carlos Mathews Salazar pada Agustus 2023.
“Kami berdiskusi mengenai rencana Perundingan Putaran Pertama IP-CEPA yang akan berlangsung setelah pertemuan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) nanti. Ini sebagai bentuk komitmen serius dari kedua belah pihak untuk memulai perundingan yang sudah diluncurkan tahun lalu dan ditargetkan dapat diselesaikan secepatnya,” tandas Djatmiko Bris Witjaksono.
Untuk pertemuan itu, Indonesia telah menyampaikan proposal dan lini masa terkait berapa putaran perundingan yang akan dilakukan hingga penyelesaian secara substansial.
Perundingan akan segera dimulai dan ada beberapa putaran yang harus dilakukan setiap bulan. Peru disebut menanggapi secara positif, namun harus mempelajari dahulu secara internal dan menyesuaikan dengan jadwal.
Sumber: Suara.com