sitepontianak.com – Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi atas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Kamis (21/3).
Dia mengatakan, tujuan dirinya melakukan kunjungan ke RSUD SSMA Pontianak ini untuk melihat secara langsung pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh RSUD SSMA Pontianak kepada masyarakat khususnya pasien BPJS.
“Saya lihat manajemen antriannya bagus, pelayanan juga saya lihat cepat, tetapi memang yang antre banyak, karena tadi saya mendapatkan informasi pasien harian itu rata-rata bisa 600 orang dan itu jumlah yang banyak. Sehingga memang harus ada antrean,” ujar Jokowi usai meninjau lokasi pelayanan kesehatan di RSUD SSMA Pontianak.
Melihat adanya antrean itu, Presiden memaklumi karena RSUD SSMA Pontianak juga memiliki keterbatasan fasilitas seperti tempat tidur ada 168 yang tersedia.
“Saya melihat layanan yang diberikan di beberapa Poliklinik sangat baik dan harapan, tadi udah sampai ke Menteri Kesehatan untuk diberikan tambahan alkes,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, bahwa Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan telah memberikan alat Kesehatan kepada RSUD SSMA untuk menunjang kualitas pelayanan.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohammad Alkadri Eva Nurfarihah mengatakan bahwa RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie mendapatkan anugerah kunjungan Bapak Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan.
Dia bersyukur RSUD SSMA mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat karena 95 persen pasien yang berobat ke RSUD SSMA merupakan pasien BPJS.
“Presiden sempat bertanya dengan para pasien dan ternyata juga memberikan apresiasi yang positif atas pelayanan kesehatan yang kami berikan,” ujarnya.
Selain itu, Direktur Eva mengatakan Tahun 2024 pihaknya juga akan mendapatkan hibah dari Kementerian Kesehatan berupa alat Cathlab beserta renovasi bangunannya.
“Tahun ini RSUD mendapat hibah dari Kemenkes berupa alat Cathlab beserta renovasi bangunan cathlabnya. untuk selanjutnya Mudah-mudahan juga melengkapi ICU berupa pembangunan dan peralatan ICU karena rumah sakit kita ini kurang untuk peralatan ICU,” harapnya.
Dia juga telah melaporkan bahwa kunjungan pasien di RSUD SSMA sangat banyak. Dalam sehari bisa mencapai 600 pasien namun dokter spesialis yang menangani masih kurang.
“kita hanya punya 37 dokter spesialis itu pun termasuk beberapa di antaranya dokter spesialis tamu sehingga kita kekurangan dokter spesialis dan ternyata itu terjadi hampir di wilayah Indonesia melaporkan hal yang sama.” imbuhnya.
Kekurangan tenaga Kesehatan di RSUD SSMA tidak hanya pada dokter spesialis tetapi juga di tenaga Kesehatan lainnya termasuk tenaga farmasi. Hal itu berdampak pada waktu tunggu antrian baik pada saat pasien bertemu dengan dokter spesialis maupun waktu tunggu antrian obat di Farmasi.
“Saat ini kita belum bisa menambah tenaga kesehatan namun kita sudah mengusulkan Mudah-mudahan pada saat penerimaan ASN tahun ini bisa mencukup kekurangan tersebut, ” pungkasnya.