banner 120x600 banner 120x600

Pasokan Terbatas, Pemerintah Batasi Pembelian Beras di Toko Ritel Modern

Menteri BUMN Erick Thohir Saat Meninjau Pasokan Beras di Ramayanan Prime Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024)/Dok Kementerian BUMN

sitepontianak.com – Pemerintah terpaksa melakukan pembatasan untuk pembelian beras di sejumlah toko ritel modern akibat pasokan yang langka.

Kelangkaan pasokan ini terjadi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar memberikan paket bansos pangan ke sejumlah masyarakat beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Pangan Nasional (BapanasArief Prasetyo Adi mengatakan tujuan pembatasan makanan pokok rakyat RI ini demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kenapa dibatasi dua pak total 10 kilogram (kg)? Itu supaya distribusinya merata, kalau di rumah tangga (konsumsi) berasnya 5-10 kg, itu tentunya sudah cukup,” kata Arief dalam keterangannya dikutip Selasa (13/2/2024).

Arief melanjutkan bahwa pembatasan pembelian beras berlaku di toko ritel modern.

“Pembatasan (pembelian beras) di ritel itu demi pemerataan,” ucap Arief.

Dirinya mengaku bahwa pihaknya terus mempersiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP).

Karena, lanjut Arief, jika Bulog tidak memiliki CPP akan sangat bahaya bagi kebutuhan pangan masyarakat.

Dia mengatakan pihaknya bersama kementerian dan lembaga yang terkait telah diberikan arahan Presiden Joko Widodo untuk bergerak cepat mengatasi kondisi beras nasional hari ini.

Hal itu, lanjut Arief, menanggapi dinamika kondisi beras nasional menjadi salah satu konsentrasi pemerintah.

“Bapak Presiden tadi telah memerintahkan agar semuanya tolong di konversi ke beras 5 kg, lalu segera kirim ke pasar tradisional, pasar ritel modern. Saya juga diperintah untuk membereskan yang Cipinang ini, karena di sini stoknya banyak tetapi di pasar ritel modern sedikit,” ujar Arief.

Sumber: Suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *