sitepontianak.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus menggencarkan upaya menekan angka stunting dengan memanfaatkan berbagai momentum. Salah satunya dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXX tingkat provinsi.
Momentum tersebut dimanfaatkan BKKBN Provinsi Kalbar untuk memberikan sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) kepada ibu-ibu sasaran di Kabupaten Bengkayang. Agar para ibu-ibu mengetahui pemberian makanan bergizi dan pola asuh yang diberikan kepada anak sampai usia dua tahun.
Kepala BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar, mengungkapkan pihaknya memanfaatkan momentum peringatan Harganas ke XXX tersebut untuk memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat terutama bagi ibu-ibu yang mempunyai balita. Terutama sosialisasi tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) kepada ibu hamil, ada ibu yang miliki balita.
“Para ibu-ibu yang hadir hampir semuanya hampir rata-rata ibu masih muda, artinya mereka itu akan nanti menjadi akan memiliki anak lagi kemudian hari,” ungkap Pintauli.
Pinta mengatakan kegiatan seperti ini merupakan salah satu momentum yang sangat luar biasa. Apalagi kegiatan-kegiatan seperti ini dihadiri oleh para penentu kebijakan seperti pimpinan-pimpinan daerah. Sehingga dengan upaya tersebut diharapkan masyarakat akan semakin mudah mengingat pesan-pesan yang telah disampaikan.
“Kehadiran para pimpinan daerah akan menjadi pengingat bagi masyarakay, apa pesan yang kita sampaikan juga menjadi terkenang baginya apabila dilakukannya bersamaan,” jelasnya.
Dirinya menyebut dalam momentum tersebut BKKBN Provinsi Kalbar juga memberikan pelayanan KB secara gratis bagi masyarakat di Kabupaten Bengkayang. Hal tersebut sengaja dilakukan dalam upaya untuk menunjukkan kepada semua pihak bahwa BKKBN dalam momentum apapun tidak terlepas dari pelayanan KB.
“Kegiatan ini kita ingin menunjukan bahwa BKKBN itu tidak terlepas dari yang namanya pelayanan KB, sehingga pada kesempatan ini, kita tetap memanfaatkan momen apapun yang erat kaitanya dengan masyarakat harus ada pelayanan KB,” sebut Pintauli.
Ditempat yang sama Bupati Sebastianus Darwis optimis angka stunting di Kabupaten Bengkayang akan semakin bisa ditekan. Menurutnya pencegahan dan penurunan stunting dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan terutama untuk menghindari data yang tidak valid.
“Kita akan upayakan terus penurunan stunting di Bengkayang, bagaimana kita mensosialisasikan ke masyarakat dengan pola hidup sehat, dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi,” ujarnya.
Kemudian di setiap kesempatan apapun pun, kata Sebastianus Darwis, dirinya selalu melarang sekaligus mensosialisasikan untuk tidak melakukan pernikahan dini.
“Karena akibat dari pernikahan dini ini, anak nya yang lahir akan beresiko stunting, ini yang selalu kita larang untuk pernikahan usia dini di Bengkayang ini,” tegasnya.
Sebastianus Darwis kembali menegaskan bahwa penurunan angka stunting di Kabupaten Bengkayang terus menurun, dengan pola-pola yang dilakukannya saat ini.
“Saya sangat optimis angka stunting Bengkayang turun, karena kami kerja sama, saya selalu mengatakan agar kerja bersama-sama, baik di desa kepada petugas kesehatan pada bidan desa, perawat serta termasuk juga stakholder yang ada di kecamatan dan para OPD,” ujarnya.
Kemudian lanjut Darwis, kerjasama Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam upaya percepatan penurunan stunting juga dilakukan dengan semua kalangan, lembaga masyarakat, lembaga adat, tokoh-tokoh agama.
“Kerjasama ini bagaimana kita mensosialisasikan pencegahanan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkayang ini,” harapnya. (*)