banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600 banner 120x600

Edi Rusdi Kamtono Komitmen Wujudkan Pontianak Ramah Disabilitas

Edi Rusdi Kamtono Komitmen Wujudkan Pontianak Ramah Disabilitas

sitepontianak.com – Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) menjadi momentum Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam komitmennya menjadikan Pontianak sebagai kota ramah disabilitas semaksimal mungkin. Berbagai upaya dilakukan Pemkot Pontianak dalam mendorong pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas melalui berbagai program.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, sekolah inklusi bagi anak-anak disabilitas menjadi satu di antara upaya tersebut. Sekolah inklusi merupakan sistem layanan pendidikan yang mengatur agar difabel dapat dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya.

Menurutnya, Tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel.

“Hal itu sebagai bagian mendorong pemenuhan hak-hak disabilitas terutama di sektor pendidikan. Disamping itu, Pemkot Pontianak juga sudah memiliki Autis Center,” ungkapnya pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Sabtu (17/12/2022).

“Pendidikan inklusi ini tidak terbatas oleh waktu tapi dilakukan secara terus menerus. Perlu komitmen bersama dan kerja sama dari semua pihak untuk menanganinya,” katanya menambahkan.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) jadi momentum Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam komitmennya menjadikan Pontianak sebagai kota ramah disabilitas semaksimal mungkin. Edi menegaskan, berbagai upaya dilakukan Pemkot Pontianak dalam mendorong pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas melalui berbagai program.

“Meski sejauh ini memang belum seluruh sekolah siap menjadi sekolah inklusi dalam mengakomodir anak berkebutuhan khusus, namun pihaknya terus berupaya memperluas layanan sekolah inklusi di Kota Pontianak,” ujarnya.

kekinian, sekolah yang sudah ditetapkan sebagai sekolah inklusi sudah sebanyak 42 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP Negeri se-Kota Pontianak dengan jumlah 128 Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD).

“Setiap anak di Kota Pontianak memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan, tidak terkecuali dengan penyandang disabilitas,” sebut Edi.

Tak hanya itu, program lainnya yang digagas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pontianak dalam membantu memperluas akses difabel terhadap ilmu pengetahuan adalah lewat inovasi Antar Pinjaman Buku pilihan secara Berkala pada yayasan Disabilitas dan Panti Asuhan (APBB-DPA). Difabel Kota Pontianak kini pun lebih mudah membaca koleksi buku braille milik Perpustakaan Kota Pontianak.

“Tujuannya guna memudahkan masyarakat khususnya yang memiliki keterbatasan seperti penghuni panti asuhan dan anak asuh pada Yayasan Disabilitas tetap mendapat kesempatan membaca seluas-luasnya,” jelasnya.

Tercatat ada sebanyak 1.161 orang penyandang disabilitas di Kota Pontianak, 808 orang diantaranya merupakan usia produktif.

“Saya berkeinginan agar penyandang disabilitas di Pontianak punya kesempatan yang sama untuk berkreativitas dan berinovasi dengan hasil karya yang dibuatnya meskipun terkendala fisik,” kata Edi.

Lewat berbagai pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas yang digelar Pemkot Pontianak maupun TP PKK Kota Pontianak, misalnya, Edi optimis dapat menjadikan mereka semakin mandiri sehingga tidak hanya bantuan secara finansial tetapi mereka juga bisa melakukan pekerjaan apapun sesuai dengan kondisi fisiknya masing-masing.

“Penyandang disabilitas pada hakikatnya mampu berdaya dan berkarya setara dengan orang pada umumnya jika memiliki ilmu dan keterampilan,” ujarnya.

Kaitan dengan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Edi menilai kesetiakawanan erat kaitannya dengan solidaritas. Solidaritas ini mencakup rasa saling tolong menolong antar sesama, adanya rasa peduli terhadap sesama, terjaganya rasa persaudaraan dan terjalinnya kekompakan.

“Momentum peringatan HKSN ini, saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk memperkokoh pengamalan nilai-nilai solidaritas dan membangkitkan semangat bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *