banner 120x600 banner 120x600banner 120x600 banner 120x600

Ada Program Keperdulian Masyarakat oleh PII di Sejumlah Kota

PT PII melakukan dua program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) skrining Tuberkulosis (TBC) dan Program Beasiswa Pelatihan Guru Daring di sejumlah kota.

sitepontianak.com – Sebagai keperdulian terhadap masyarakat, sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-13, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII melakukan dua program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) skrining Tuberkulosis (TBC) dan Program Beasiswa Pelatihan Guru Daring di sejumlah kota.

Direktur Bisnis PT PII, Andre Permana mengatakan bahwa wujud keperdulian pihaknya terhadap masyarakat pihak melakukan TJSL di sejumlah kota diantaranya Yogyakarta, Bali, Malang, Semarang, Maluku Tenggara, dan Pulau Morotai yang dilakukan secara serentak.

Program yang dilakukan adalah skrining Tuberkulosis (TBC) secara aktif (active case finding/ACF) menggunakan foto Rontgen dada yang menyasar 1300 orang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di empat pasar di Kota Yogyakarta.

Lalu PT PII bersama Guru Binar, salah satu program dari Putera Sampoerna Foundation menyelenggarakan Program Beasiswa Pelatihan Guru Daring di Bali, Malang, Semarang, Maluku Tenggara, dan Pulau Morotai dengan total peserta yang mendaftar 735 guru mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.

“Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat, yang juga merupakan area di mana terdapat proyek infrastruktur yang PT. PII dukung. Kami sangat mengapresiasi dilaksanakannya program ini, apalagi momen ini bertepatan dengan rangkaian Hari Ulang Tahun PT PII yang ke-13. Mudah-mudahan program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak yang signifikan pada masyarakat dengan cakupan yang lebih luas kedepannya,” kata Andre. Menyitat suara.com.

Terkait program skrining TBC di Yogyakarta, ia menambahkan pasar merupakan tempat yang dikunjungi banyak orang, baik itu konsumen, pedagang, buruh angkut, petugas kebersihan, maupun pengelola pasar, dengan durasi waktu yang cukup panjang setiap harinya. Kondisi ini meningkatkan risiko penularan TBC (melalui percikan air ludah) pada orang-orang yang berkunjung dan berinteraksi di pasar.

Andre menyampaikan bahwa Program TJSL pada aspek Kesehatan berkolaborasi dengan Zero TB di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini merupakan wujud kepedulian PT PII dalam mendukung Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan pemerintah Indonesia untuk mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030, sejalan dengan dukungan Perusahaan pada Sustainability Development Goals nomor 3 yaitu Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages. Selain itu, Indonesia telah menargetkan eliminasi TBC pada 2030.

“Selain skrining TBC dengan Mobile Xray juga dilakukan skrining gejala Penyakit Tidak Menular (PTM) berupa pemeriksaan faktor risiko PTM, pemeriksaan tekanan darah dan Gula Darah Sewaktu oleh petugas Puskesmas di wilayah Kota Yogyakarta. Skrining dilaksanakan di empat pasar di Kota Yogyakarta, yaitu Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY), Pasar Beringharjo, Pasar Gedongkuning dan Pasar Pingit Jetis,” katanya.

Terkait Program Beasiswa Pelatihan Guru Daring, kata Andre, bahwa inisiasi PT PII dalam menjalankan program Guru Binar ini sebagai bentuk kontribusi PT PII terhadap kemajuan pendidikan Indonesia menuju pembelajaran inovatif yang berkelanjutan dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang diusung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Program ini juga merupakan bentuk komitmen PT PII dalam mendukung Sustainable Development Goals khususnya pada SDG nomor 4 Pendidikan Berkualitas. Adapun pemilihan wilayah program ini dikaitkan dengan lokasi proyek-proyek infrastruktur yang didukung oleh PT PII,” katanya.

Rangkaian program akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 bulan hingga Februari 2023. Kelas pelatihan yang disediakan membahas mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka diantaranya Pembelajaran Modul Ajar, Pembelajaran Berdiferensiasi, Analisa Capaian Pembelajaran dan Merancang Tujuan Pembelajaran, serta Pengembangan Alur Tujuan Pembelajaran.

Sementara itu, Head of Guru Binar, Juliana mengatakan dalam sambutannya bahwa pelatihan yang diterapkan pada program ini adalah menggunakan metode swapacu yaitu pelatihan secara mandiri serta tetap mendapatkan bimbingan langsung dari fasilitator.

“Karenanya para fasilitator berjanji akan membantu seluruh peserta pelatihan untuk mengimplementasikan materi yang ada di pelatihan ini,” katanya.

Pada kesempatan tepisah, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pulau Morotai, Ujang Bagindo berterima kasih dengan adanya program ini.

“Saya mewakili 5 daerah terpilih ini mengucapkan terima kasih kepada PT PII dan Putera Sampoerna Foundation yang telah memberikan program beasiswa ini kepada kami, tentu kami mendukung penuh terlaksananya program ini hingga usai nanti,” katanya.

Sebagai informasi, Guru Binar merupakan sebuah platform pengembangan karir guru melalui pelatihan dan beragam pengembangan profesionalisme yang diinisiasi oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) sebagai respons terhadap pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk meningkatkan akses pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Selain itu, untuk memberikan apresiasi kepada peserta pelatihan, di penghujung program ini akan dilaksanakan Inaugurasi Program yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Februari 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *