banner 120x600 banner 120x600banner 120x600 banner 120x600

Klik Si Agri Jadi Wadah Petani di BPP Sebangki Landak

Ketua HKTI Landak, Karolin Margret Natasa memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para petani usai meresmikan Klinik Konsultasi Agribisnis BPP Sebangki. Jum'at (9/12/2022).

sitepontianak.com – Klinik Konsultasi Agribisnis (Klik Si Agri) BPP Sebangki kekinian diresmikan.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa meresmikan Klinik Konsultasi Agribisnis (Klik Si Agri) BPP Sebangki. Bertempat di Kantor BPP Sebangki, Kecamatan Sebangki, pada Jum’at (9/12/2022).

Turut hadir Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak, Camat Sebangki, Kapolsek Sebangki, Danramil Sengah Temila dan Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sebangki meresmikan klinik pertanian tersebut.

Karolin menegaskan keberadaan Klik Si Agri BPP Sebangki ini merupakan tempat konsultasi petani dan masyarakat budidaya, pertanian, perikanan dan peternakan serta membantu promosi produk-produk unggulan petani.

“Jadi seandainya kedepan ada persoalan, jangan takut untuk berkonsultasi agar para petani bisa mendapatkan solusi dan informasi yang tepat, dan yang terpenting masyarakat bisa menjual produk mereka disini,” kata ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa.

Selain meresmikan Klinik Konsultasi Agribisnis BPP Sebangki, HKTI Kabupaten Landak juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan pertanian, yakni cara pengendalian hama terpadu dengan menggunakan bahan-bahan alami atau organik.

“Saya hanya mengingatkan kembali mungkin para petani sudah ada yang menggunakan pestisida organik ini, tetapi yang terpenting bahan-bahannya ini ada disekitar kita dan biayanya juga murah, serta pestisida organik juga tetap dapat meningkatkan produksi pertanian,” ujar Karolin.

Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa ini juga memberikan buku saku pengembalian hama terpadu, hal ini dikarenakan agar para petani dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat pestisida organik.

“Ada di beberapa tempat ada yang menggunakan buah sokma atau buah bintaro yang sudah dipotong-potong kemudian disebar ternyata bisa untuk mengusir tikus, dan di Sebangki ini tadi hamanya keong mas, bisa kita gunakan pestisida dari akar pinang. Yang terpenting dengan penyuluhan ini para petani bisa memetakan hama apa yang ada sawahnya,” jelas Karolin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *