Pengumuman ini diumumkan manajemen GoTo setelah adanya pertemuan dengan karyawan karyawan yang bartajuk Townhall.
Dalam pertemuan itu, CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, manajemen GoTo menyebut tantangan makro ekonomi global, jadi alasan melakukan PHK
Grab Kitchen
Grab Kitchen Anak usaha Grab Indonesia menyusul pesaingnya PT GoTo Gojek Tokopedia untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan, alasan PHK ini karena bisnis bisnis Grab Kitchen tidak sesuai harapan manajemen. Maka itu, perusahaan mau tak mau menutup layanan yang dimulai sejak 2018 itu.
Dia melanjutkan, jumlah karyawan yang terkena PHK itu tidak besar, hanya berjumlah belasan karyawan.
Sayur Box
Tidak jauh dari Glints, startup Sayurbox juga ikutan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Selasa (6/12/2022) lalu. Startup yang bergerak di bisnis e-grocery, karyawan yang terdampak PHK mencapai 5 persen dari jumlah secara keseluruhan.
Saat ini, Sayurbox memiliki 800 karyawan sehingga jumlah yang terdampak PHK berkisar 40 orang.
Ajaib
Badai PHK juga menyasar ke Startup di bidang investasi, Ajaib di mana, sebanyak 57 pegawai di-PHK. Alasan PHK ini, untuk mempersiapkan perusahaan dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan Indonesia melalui layanan jasa keuangan digital.
Tidak hanya PHK, Ajaib juga memangkas gaji jajaran manajemen hingga para pendiri tidak akan dibayar.
Tanihub
Startup di sektor pertanian Tanihub juga terimbas kabar PHK. Kabar ini karena, startup itu menutup dua gerainya di Bandung dan Bali.
LinkAja
Tidak hanya sektor swasta, PHK juga menyasar pada anak usaha BUMN LinkAja. Setidaknya, ada ratusan karyawan yang terkena PHK massal agar perusahaan bisa tumbuh sehat, optimal, dan positif.
Shopee Indonesia
E-commerce Shopee Indonesia merampingkan sejumlah karyawan pada September 2022 lalu. Namun tidak tahu pasti berapa jumlah karyawan yang di-PHK. Akan tetapi, kabarnya e-commerce itu melakukan PHK ke banyak karyawan di semua lini usaha.
JD.ID
Sebelum Shopee, e-commerce JD.Id juga mengambil upaya PHK pada karyawannya. Upaya ini, demi mempertahankan eksistensi perusahaan dengan kondisi pasar Indonesia. Sampai saat ini, belum diketahui berapa banyak karyawan yang terimbas PHK.
Ruangguru
Setelah GoTo mengumumkan PHK, Ruangguru menyusul mengikuti langkah itu. Startup di sektor pendidikan itu melakukan PHK ratusan pegawai. kabar itu diumumkan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru.
MPL
Perusahaan rintisan game Mobile Premier League atau MPL justru memberhentikan operasionalnya di Indonesia sejak Mei lalu. Sekitar 100 karyawan terdampak dari aksi startup itu.
Pahamify
Mengikuti jejak Ruangguru, Startup bidang edukasi technology juga melakukan PHK sejumlah karyawannya. Aksi ini dilakukan untuk keberlangsungan bisnis usaha. Sayangnya, manajemen tidak memberikan secara rinci berapa jumlah karyawan yang terkena PHK.
Zenius
Startup sektor pendidikan jadi yang terbanyak melakukan PHK. Selain Ruangguru dan Pahamify, Zenius ikut melakukan PHK sekitar 800 Karyawan.
Fabelio
E-commerce sektor furniture Fabelio juga melakukan hal yang serupa yaitu PHK. Bahkan kabarnya, Startup memaksa karyawannya agar mengundurkan diri supaya bisa mendapatkan bayaran penuh.
Uang Teman
Fintech pinjam meminjam Uang Teman telah duluan melakukan PHK pada akhir tahun 2020. Tidak jelas berapa banyak karyawan yang di-PHK.