sitepontianak.com – Ketua Majelis Ekonomi Kewirausahaan Pengurus Pusat Muhammadiyah Herry Zudianto memberikan dukungan kepada Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Erick Thohir untuk bersinergi menguatkan kemandirian ekonomi umat.
Kolaborasi antara Muhammadiyah dan BUMN dalam upaya mengkonsolidasikan potensi ekonomi dan menguatkan ekonomi masyarakat, terutama di tengah ancaman resesi yang mengancam dunia.
“Tentunya ke depan dengan adanya tantangan dari Pak Erick Thohir sekaligus kita lebih terbuka betapa kayanya potensi ekonomi Indonesia ini,” kata Herry.
Menurut Herry, gebrakan kebijakan Erick Thohir yang memihak kepada masyarakat telah terbukti mampu menguatkan ekonomi mikro secara konsisten serta menumbuhkan ekonomi secara nasional.
Herry menambahkan, kerjasama yang nantinya dibangun dengan Erick Thohir melalui Kementerian BUMN akan lebih fokus mendorong kebangkitan ekonomi bangsa ke depan.
Hal itu sejalan dengan keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 47 yang digelar di Solo terkait dengan gagasan penguatan ekonomi umat baik secara organisasi maupun jamaah.
“Harapan kita bahwa keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 47 di mana ada peran aktif dalam peningkatan ekonomi baik secara organisasi maupun jamaah. Menangkap peluang dengan gagasan entrepreneur jadi hal utama,” ujar Herry.
Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan kolaborasi BUMN dan Muhammadiyah salahsatunya dengan mendorong industri obat herbal yang halal dan aman supaya menjadi bagian penting dari industri obat nasional.
“Dengan Muhammadiyah tadi kita berbicara bagaimana mengintervensi industri obat herbal yang selama ini banyak potensinya tapi tidak bisa masuk ke rumah sakit atau bisa menjadi bagian dari industri obat nasional,” ucap Erick.
Selain industri obat, bersama Muhammadiyah, Erick juga mendorong tumbuhnya pelaku usaha umat terutama terkait dengan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kerja sama bidang finansial dan sebagainya.
Erick menuturkan, sama dengan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah juga merupakan pilar penting bangsa bagi kebangkitan ekonomi umat.
“Sama halnya dengan NU, dengan Muhammadiyah juga kita mendorong kerja sama dengan UMKM. Ini seperti lewat program Pertashop. Saya rasa banyak kader Muhammadiyah yang masuk (program Pertashop). Sedangkan dari finansial kerjasamanya dengan BSI,” tuntas Erick.
Erick menegaskan perusahaan BUMN tidak ingin menjadi Menara gading, oleh karenanya dia sangat mendorong agar BUMN terus bersinergi dengan komunitas dan organisasi masyarakat, seperti NU dan Muhammadiyah. Erick berharap kerja sama dapat berjalan efektif serta bermanfaat luas bagi masyarakat yang membutuhkan.